Oleh: Wandi
Sungai merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia.
Ibarat darah dan urat nadi dalam tubuh manusia, sungai dan air memiliki peran
yang sangat penting dalam kesehatan kota dan manusia yang hidup di daerah
tersebut.
Sungai bisa tercemar oleh air limbah buangan manusia yang
dialirkan ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Selain itu, sungai juga
bisa menjadi keruh, kotor dan rusak karena erosi.
Menurut Kartasapoetra (2010), erosi adalah proses
penghanyutan tanah oleh desakan atau kekuatan air dan angin yang berlangsung
secara alami atau akibat dari kegiatan manusia.
Erosi pada umumnya disebabkan oleh ketiadaan pohon tumbuh-tumbuhan yang dapat menahan tanah dari aliran air. Daerah hijau di sekitar sungai perlu ditingkatkan, sehingga kesehatan sungai dapat terjaga. Begitu juga kasus yang terjadi di kelurahan Mendahara Ilir.
Mendahara Ilir merupakan suatu daerah kelurahan yang terletak dalam Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Pemukiman penduduk Kelurahan Mendahara Ilir disinyalir mulai ditempati sekitar tahun 1950, suku penduduknya juga beragam dari suku melayu timur, bugis, jawa, banjar menduduki kawasan ini. (Anonim)
Namun saat ini di sungai dan laut Mendahara Ilir telah
terjadi kemerosotan jumlah kemampuan sumber daya dikarenakan adanya erosi.
Erosi atau yang juga biasa disebut sebagai pengikisan adalah kondisi dimana
terjadi perpindahan atau terangkutnya tanah atau bagian penting lainnya dari
tanah ke suatu tempat lainnya melalui media alami.
Pada pengikisan atau erosi tanah, bagian dari tanah ini
berpindah tempat ke tempat lainnya biasanya dalam sebuah proses pengendapan.
Untuk
kasus pada erosi tanah biasanya terjadi karena media angin dan air. Erosi oleh
angin disebabkan karena adanya kekuatan angin sedangkan untuk erosi yang
terjadi karena air disebabkan oleh kekuatan angin itu sendiri.
Pada erosi yang disebabkan oleh air biasanya terjadi pada
daerah sungai. Jadi kekuatan air yang bisa menyebabkan erosi akan semakin kuat
jika lereng permukaan tanah semakin lebar. Erosi tanah pada daerah sungai ini
bisa diperkecil dengan adanya tanaman yang tumbuh di atas permukaan tanah
sehingga menyebabkan buliran tanah tidak mudah terangkut oleh air.
Jenis-Jenis Erosi
Tanah Pada DAS
Erosi tanah bisa dibedakan menjadi dua jenis bila
didasarkan pada intensitas campur tangan manusia. Dua jenis itu adalah erosi
alami atau yang juga disebut dengan istilah erosi geologi (geological erosion)
serta erosi yang dipercepat dengan sengaja atau accelerated erosion.
(https://ilmugeografi.com)
Pada jenis erosi alami terjadi pada tanah yang masih banyak
ditumbuhi oleh berbagai tanaman namun mengalami pengkisan secara lambat dan
memerlukan waktu yang cukup lama. Pada erosi alami jumlah tanah yang terkikis
sangat sedikit dan sekalinya dalam jumlah banyak biasanya terjadi karena adanya
sebuah bencana alam.
Jenis erosi tanah yang satunya lagi adalah erosi
dipercepat, ini merupakan hal yang dilakukan dengan sengaja oleh manusia
biasanya karena ada maksud tertentu seperti membuka lahan untuk dijadikan
pemukiman dan sebagainya.
Di
Mendahara Ilir erosi bisa saja terjadi akibat aktivitas illegal fishing dengan
cara meracun ikan di sungai secara terus-terusan. Ini di karenakan
partikel-partikel kecil tanah ikut mati karena racun tersebut.
Belum lagi jika memang ada illegal loging secara
berlebihan, dampaknya juga tidak bisa dianggap remeh. Akar pohon yang hilang
akan mengakibatkan pengikisan pantai secara serius.
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu tempat yang
rawan terjadi erosi. Erosi yang terjadi di dalam DAS ini bisa menyebabkan
beberapa masalah. Berikut ini adalah beberapa akibat erosi sungai :
1. Pelumpuran dan Pendangkalan
Tanah yang terangkut
air dalam aliran sungai ini akan mengendap atau berhenti pada beberapa tempat
seperti waduk, di dalam sungai itu sendiri, danau dan saluran air lainnya. hal
ini akan membuat pengendapan di dalam daerah tersebut sehingga bisa menyebakan
pelumpuran dan pendangkalan.
Hal ini akan semakin
diperparah dengan terangkutnya bahan organic sehingga memungkinkan tumbuhnya
organisme yang akan semakin mempercepat terjadinya pendangkalan. Jika hal ini
terjadi di dalam waduk sebagai penampung air maka kapasitas waduk menampung air
akan berkurang sehingga bisa menyebabkan air meluap dan membanjiri daerah
sekitar.
2. Menghilangnya Mata Air
Saat proses erosi
terjadi biasanya tanah yang tidak ikut terbawa atau yang tersisa adalah
jenis-jenis laut yang memiliki daya serap atau ilfirtrasi yang kecil
sehingga kemampuan air untuk masuk ke dalam tanah tersebut juga kecil. Jika
kondisi ini terus berlangsung maka bisa membuat bagian hulu sungai kehilangan
mata airnya.
3. Kualitas Air yang Memburuk
Erosi pada daerah
sungai yang terjadi juga bisa merusak vegetasi yang berada di atasnya. Hal ini
lebih parah jika erosi dilakukan karena unsur sengaja. Karena tidak ada
vegetasi di atasnya akan membuat berbagai unsur yang dibutuhkan untuk membuat
air menjadi sehat sudah hilang.
Hal ini akan membuat
kuaitas air menjadi menurun apalagi ditambah adanya penaikan kasus pencemaran
karena pembuangan limbah.
4. Merusak Ekosistem Air
Tanah dan berbagai
vegetasi yang hidup di dalam air juga bisa menjadi salah satu media dari tempat
bertelurnya ikan. Jika vegetasi dan tanah ini mengalami pengikisan dan mengalir
ke dalam air maka jumlah ekosistem pada daerah ulu sungai tentunya akan
berkurang.
Meracun ikan di
sungai secara terus menerus, dan penebangan pohon secara skala besar di pinggir
sungai dan laut “jika memang ada”, adalah faktor utama pendukung erosi sungai
di Kelurahan Mendahara Ilir.
Untuk itu menyambung
artikel kami sebelumnya, penulis menghimbau kepada seluruh unsur masyarakat dan
pejabat pemerintah yang berkepentingan didalamnya. Mari sama-sama kita jaga
sungai dan laut di Kelurahan Mendahara Ilir demi kebaikan dan kenyamanan kita
bersama untuk hari ini, esok dan nanti.
Wandi, S.Hum, M.A: Masyarakat Mendahara Ilir, Pendiri Komunitas Menulis Al-Mujaddid, Alumni Pascasarjana UIN Yogyakarta
0 Komentar