Sebelum Firaun ditenggelamkan, apa yang terjadi? Inilah gambaran kasih Tuhan yang terus
membimbing manusia meski penuh dengan ketidakadilan.
Seorang bayi menjadi keluarga Firaun. Padahal ia telah mengerahkan seluruh pasukan,
kekuatan dan jaringan birokrasi untuk membunuh bayi yang baru lahir itu.
Fir'aun juga tidak sadar, totalitas kekuatan dan kekuasaannya
tidak mampu memberangus seorang bayi.
Strateginya dikalahkan oleh seorang ibu dan anak remaja.
Seluruh tentara, kekuatan, dan jaringan birokrasi tidak mampu
mengejar Musa yang hijrah ke negeri Madyan.
Namun Musa sendiri tidak berdaya.
Firaun juga tidak sadar, strateginya dikalahkan oleh seorang pria
yang berhasil membocorkan keputusan kerajaan yang super rahasia untuk membunuh
Musa.
Jaringan intelijen Fir'aun tidak bisa mendeteksi keberadaan Nabi
Musa yang saat itu tinggal bersama Nabi Shuaib yang sedang membangun bisnis,
ilmu dan keluarga.
Fir'aun terperangah ketika Nabi Musa datang ke istananya dengan
berani dan percaya diri bersama saudaranya Nabi Harun.
Hati terkunci. Meski mata
melihat dan melihat, telinga mendengar, dan pikiran terheran-heran, semuanya
tak ada artinya ketika hati terkunci.
Itu Firaun di depan Musa
Argumen Firaun terpatahkan.
Tangan Nabi Musa bersinar.
Tongkat itu berubah menjadi ular besar.
Tapi Musa dituduh merebut kekuasaannya.
Firaun mengundang para intelektual dari seluruh Mesir. Kaum intelektual sebenarnya percaya kepada
Nabi Musa. Apa yang dibawa Musa bukanlah
ilmu melainkan petunjuk
Firaun tidak menyadari bahwa Musa yang terlihat lemah dan tak
berdaya, bisa merevolusi kekuasaannya dalam sekejap.
Kekeringan panjang.
Kelaparan melanda Mesir. Sungai
Nil tidak dapat mendukung kemakmurannya yang membuatnya merasa seperti dewa.
Mesir diserang katak, kutu, belalang dan air yang berubah menjadi
darah, karena tulah ini ditudingkan pada Musa oleh Firaun.
Piramida yang dibuat ternyata tidak mampu menembus langit. Kehebatan teknologi dan ilmu pengetahuan
ternyata kecil di hadapan alam semesta.
Kekayaan para pendukungnya hancur.
Semua harta karun Qarun ditelan bumi.
Fenomena ini terjadi sebelum Firaun.
Firaun juga tidak sadar.
Semua kejadian itu tidak sedikit menggetarkan hatinya. Apakah tenggelamnya Firaun merupakan
ketidakadilan dari Allah?
0 Komentar