Halo guys
terima kasih sudah berkunjung kembali ke blog ini, kali ini saya akan membahas
sedikit tentang apa itu welding engineer dan welding inspector, sepintas
namanya terlihat sama guys, tapi sebenarnya mereka memiliki pekerjaan yang
berbeda. Nah kali ini kita juga akan
membahas tentang Menurut Anda apa yang dilakukan oleh Welding Engineer
dan apa yang dilakukan Welding Inspector.
A. Welding Engineer
Yang pertama
adalah insinyur las atau biasa disingkat (WE), insinyur las ini adalah seorang
insinyur atau insinyur yang bekerja di bidang pengelasan. Biasanya dalam kegiatan industri, perusahaan
menggunakan jasa tukang las ini untuk melakukan berbagai bahan pengelasan
seperti pengelasan pelat baja, pipa gas generator atau pipa minyak.
Tapi menjadi
seorang tukang las tidak bisa asal-asalan guys, butuh ketekunan dan keahlian
khusus, makanya biasanya pekerjaan pengelasan ini dilakukan secara profesional,
dan tentunya untuk menjadi seorang tukang las yang profesional itu tidak mudah
guys, banyak sertifikat yang harus didapatkan.
buktikan sendiri bahwa seseorang bisa dikatakan sebagai tukang las
profesional. tukang las profesional.
Dalam pengujiannya,
seorang tukang las dituntut untuk menunjukkan kecermatannya dalam melakukan
pengelasan guys. Serangkaian pengujian
untuk memastikan bahwa prototipe sambungan las yang akan diproduksi benar-benar
aman dan sesuai dengan standar/kode internasional (dikenal sebagai ASME, ASTM,
atau API). Oleh karena itu WPS harus
memenuhi syarat sebelum dapat digunakan.
Cara kualifikasinya diuji menggunakan dua metode, yaitu uji destruktif
(DT) atau uji non-destruktif.
B. Welding Inspector
Sekarang,
mari kita beralih ke yang lain yaitu Welding Inspector, ini artinya inspector
adalah inspektur. Dapat disimpulkan
bahwa Welder Inspector adalah seseorang yang bertugas memeriksa kualitas hasil
pengelasan guys, tidak hanya itu, Inspector juga harus tepat dalam memilih
metode pengelasan yang akan digunakan oleh seorang Welder Engineer guys.
Sebagai
Welding Inspector, tugas-tugas yang harus dikuasai adalah sebagai berikut:
1.
Material
Sebagai
inspektur pengelasan, hal yang harus dipahami adalah pemahaman materi. pemilihan material dan material sesuai dengan
standar yang ditentukan, atau sesuai permintaan dari klien, karena pengelasan
merupakan penyambungan dua material.
2. Consumable
Pengelasan
sebum dilakukan, pemeriksa las harus dapat menentukan bahan habis pakai/elektroda/kawat
las yang akan digunakan untuk proses pengelasan agar kualitas hasil pengelasan
sesuai dengan standar yang diacu dan produk yang akan dibuat.
3. Welding Proces
Proses
pengelasan misalnya menggunakan GTAW atau SMAW atau bisa juga SAW yang tentunya
ditentukan oleh seorang welding inspector, seorang welding inspector harus bisa
memilih proses yang tepat untuk digunakan dalam proses pengelasan. Karena kesalahan proses yang digunakan akan
berakibat fatal terhadap kualitas las dan produk yang akan dibuat.
4. Heat Treatment
Adalah suatu
proses pemanasan suatu material sebelum atau sesudah pengelasan yang bertujuan
untuk mengurangi tingkat tegangan suatu material, dalam pengelasan terdapat 2
(dua) proses yaitu preheat dan post weld heat treatment (PWHT). Pra panas adalah proses pemanasan material
sebelum pengelasan, sedangkan PWHT adalah proses pemanasan material setelah
pengelasan, suhu tinggi yang dibutuhkan harus sesuai dengan bahan dan las dengan
standar yang diacu.
5.
Inspection
Adalah
proses pengecekan hasil las baik secara destruktif (Destructive Test/DT) maupun
non-destructive (Non Destructive Test/NDT).
Seorang WI harus memahami dan mampu memilih jenis pemeriksaan yang
tepat, barang apa yang diperiksa, prosedur pemeriksaan apa yang harus
dilakukan, apa kriteria penerimaannya.
6. Drawing
Di sini
bukan soal kemampuan membuat gambar tetapi kemampuan membaca gambar kerja,
terutama yang berhubungan dengan pengelasan.
Seorang WI harus bisa membaca gambar, sehingga dapat mengetahui bentuk
produk yang akan dibuat, seberapa besar dimensinya, dan kriteria lainnya.
7. Reporting
Atau
pelaporan adalah kegiatan menulis apa yang dilakukan dan melakukan apa yang
ditulis. Kegiatan pelaporan ini
mengandalkan keuletan atau keahlian seorang WI, karena laporan ini merupakan
bukti atau bukti mengenai kemajuan pekerjaan.
8. Communication Skill
Kemampuan berkomunikasi sangat penting agar informasi yang disampaikan sesuai dengan yang diharapkan. Selain keterampilan berbahasa, ada juga soal seni dalam berkomunikasi. "One"
0 Komentar